Minggu, 27 November 2011

Kedudukan Strategis Indonesia dalam Konteks IPOLEKSOSBUDHANKAM


Dari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas dalam negeri dan di kawasan.
Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu sedang diacuhkan, kondisi geografis suatu negara akan menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09). Di masa yang akan datang, keberadaan Indonesia akan dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya. Maka tata kelola sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.
Karena letaknya yang strategis sejak dulu Indonesia telah menjadi arena  perebutan pengaruh oleh pihak asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet ketika Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan kemunculan China sebagai hegemon baru di kawasan yang telah menggeser perimbangan kekuasaan sekaligus mengikis pengaruh Amerika di kawasan.
Selain itu, Indonesia dan sekitarnya dapat menjadi daerah rawan sengketa mengingat Indonesia masih belum menyelesaikan masalah-masalah semisal batas laut dengan negara-negara seperti, Australia, Filipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste. Proses perundingan perbatasan membutuhkan waktu yang lama, sementara itu hal ini akan menjadikan Indonesia rentan terhadap pengaruh asing akibat kontrol di perbatasan yang lemah. Mulai dari kejahatan transnasional hingga terorisme sangat mungkin dilakukan di Indonesia yang sangat luas dengan kondisi geografisnya dan pengawasan yang terbatas.
Secara ringkas, hubungan antara posisi geografis yang strategis dan keberadaan negara Indonesia di masa mendatang akan ditentukan oleh dua hal. Pertama, seberapa baik negara ini menyelesaikan proses perundingan perbatasan. Hasil dari perundingan perbatasan dengan negara lain akan menentukan strategi pengelolaan perbatasan dan pertahanan. Kedua, strategi yang akan dilakukan Indonesia dalam mengantisipasi pengaruh China dan negara besar lainnya di kawasan Asia Timur.
Letak dan kondisi geografis negara ini sangat mempengaruhi keberadaanya di masa depan. Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mengatasi dan menginisiasi tantangan di masa depan seorang diri. Sehingga menyandarkan pemerintah seorang diri untuk mengahadapi tantangan atas fakta geografis dari negara ini adalah hal yang keliru. Rakyat juga perlu mendukung pemerintah karena masa depan masyarakat Indonesia dipertaruhkan di sini.
Masa depan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari letak dan kondisi geografisnya. Geografi akan menjadi determinan yang menentukan masa depan Indonesia adalah hal yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun perlu untuk digaris bawahi bahwa keberadaan Indonesia di masa mendatang terletak pada seberapa jauh masyarakat mengenali dan memahami wilayah yang kita tinggali saat ini.
Keunikan wilayah dan heterogenitas Indonesia antara lain sebagai berikut:
1.      Indonesia merupakan negara maritim, karena sebagian besar wilayahnya adalah laut;
2. Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudra (posisi silang);
3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa;
4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim;
5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkum pasifik dan mediterania;
6. Indonesia terletak di tanah yang sangat subur sehingga berpeluang menjadi Negara agraris;
7. Indonesia kaya akan flora dan fauna juga Sumber Daya Alam yang melimpah.
8. Indonesia memiliki etnik dan kebudayaan yang begitu beraneka ragam; dan
9. Indonesia memiliki jumlah penduduk dalam yang sangat besar.

Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Prinsip geopolitik ini adalah bahwa bangsa Indonesia memandang wilayahnya sebagai ruang hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional, maupun visi nasional.
Posisi Silang Indonesia
Kepulauan Indonesia terletak pada posisi silang, yakni di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Australia; serta di antara dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Indonesia. Kesadaran itu telah ditanamkan sejak awal ketika duduk di bangku sekolah. Biasanya, setelah itu diterangkan makna dari posisi silang itu. Makna geopolitik posisi silang Indonesia itu dapat dilihat dari beberapa aspek seperti di bawah ini:
1. Ideologis: Indonesia berada di antara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di sebelah utara;
2. Politik: Indonesia berada diantara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi Australia dan demokrasi Asia Selatan;
3. Ekonomi: Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem ekonomi sentral Asia, sehingga Indonesia menjadi inti jalur perdagangan lalu lintas dunia, menjadi jalur transportasi negara-negara lain, dan menjadi sumber devisa di bidang perekonomian.
Karena posisi strategis Indonesia ini mempermudah hubungan dengan negara lain, ikatan dagang Lalu lintas perdagangan damai dan lancar;
4. Budaya: Sebagai sumber penghasilan di bidang pariwisata yang juga membawa pengaruh budaya dari Negara lain.
5. Sistem Pertahanan: Indonesia berada di antara sistem pertahanan maritim di selatan, dan sistem pertahanan kontinental di utara;

Terkait posisi silang Keulauan Indonesia, dijelaskan secara singkat bahwa posisi itu memiliki arti penting terkait dengan budaya, iklim dan perekonomian.

Pengaruh Posisi Silang

Adanya posisi silang ini mengakibatkan Indonesia menjadi lalu lintas dari aspek-aspek sosial. Adanya lalu lintas kehidupan sosial ini secara otomatis menimbulkan pengaruh bagi masyarakat Indonesia, yakni berlangsungnya penyerapan yang dilakukan tanpa penyaringan yang akan menumbuhkan dampak sosial yang kurang baik bagi masyarakat Indonesia. Sifat kehidupan cenderung mengalami perubahan dan bercampur baur.

Pengaruh akibat hubungan antarbangsa selalu berlandaskan kepada kepentingan masing-masing bangsa, selama saling menguntungkan maka hubungan akan berjalan lancar, namun jika tidak baik akan menimbulkan suatu ketegangan antar bangsa. Akibat ketegangan yang terjadi maka Indonesia yang berada di posisi silang ini, baik langsung maupun tidak langsung akan menerima akibatnya. Keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kehidupan nasional.

Dengan berpedoman kepada kepentingan nasional masing-masing bangsa, setiap bangsa akan selalu berusaha menanamkan pengaruh melalui politik bahkan ideologi. Bila usaha menanamkan pengaruh ini terjadi pada Indonesia yang berada dalam posisi silang maka akibat yang harus ditanggung adalah adanya kemungkinan terpecah belahnya rasa persatuan bangsa, baik politik maupun ideologi, dalam hal ini dapat menimbulkan hal-hal ynag tidak baik banyak dan murah pasaran yang bagi negara industri sehingga merupakan daya tarik bagi negara-negara yang tidak memiliki alam yang kaya. Hal ini dapat menimbulkan sumber yang tidak menguntungkan bagi kita. Sebuah negara mungkin saja akan melakukan ekspensi ke wilayah Indonesia
.

Ideologi

Disisi  lain,  tumbuhnya fanatisme ideologi selain Pancasila cukup mengganggu fungsi-fungsi pemerintahan dan kemasyarakatan,  dalam skala tertentu akan berkembang menjadi radikalisme.  Pemerintah pada hakekatnya terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan,  seperti pencanangan Wajib Belajar Sembilan Tahun,  perbaikan kesehatan, maupun peningkatan kualitas hidup pada aspek lainnya.  Namun dengan adanya kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki Indonesia,  peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara umum bergerak lambat.   Dengan  kondisi ini,  masyarakat mudah dimanipulasi dan dipengaruhi tindakan provokasi olehp ihak-pihak tertentu,  bahkan mudah digerakkan untuk melakukan tindakan diluar norma-norma yang berlaku di masyarakat.  Pengaruh globalisasi  yang sulit dibendung semakin memungkinkan untuk melemahkan simpul-simpul persatuan dan kesatuan bangsa maupun ketahanan nasional.  Demikian pula dengan kondisi dalam negeri yang tidak stabil dan permasalahan multi dimensi yang dihadapi akibat krisis nasional yang belum teratasi,  menjadi peluang bagi peningkatan gangguan terhadap keamanan nasional.


Ekonomi

Posisi strategis Indonesia sangat menguntungkan dari segi perekonomian. Karena Indonesia yang sebagian besar wilayahnya merupakan laut menjadi Negara maritime yang kekayaan lautnya sangat melimpah sehingga dapat menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar untuk menjadi seorang nelayan.
Selain Negara maritim, Indonesia juga merupakan Negara agraris yang amat subur sehingga masyarakat pedesaan dapat mengabdikan dirinya sebagai seorang petani. Kekayaan flora dan fauna juga menguntungkan bagi para peternak.
Objek wisata juga merupakan harta kekayaan Indonesia yang paling menguntungkan. Karena keindahan panorama alam, musik dan kebudayaan yang beraneka ragam, kuliner khas yang nikmat,  keanekaragaman flora dan fauna, hingga penyambutan dan pelayanan masyarakat pribumi yang sangat ramah, yang tentunya tidak dimiliki oleh Negara lain, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing untuk memilih Indonesia sebagai tujuan wisata, bahkan tujuan untuk berinvestasi.
Namun, sayangnya krisis ekonomi yang belum teratasi menimbulkan dampak terhadap bidang lain yaitu  instablilitas politik  dan perekonomian nasional,  serta gangguan keamanan yang cenderung meningkat, Angkatan kerja tumbuh dengan pesat sebagai akibat dari peningkatan pertambahan penduduk,  sementara  lapangan kerja terbatas.  Sejumlah perusahaan tidak mampu bertahan dan terpaksa menghentikan usahanya  sehingga menyulitkan kondisi angkatan kerja dan meningkatkan angka pengangguran secara tajam.  Peningkatan pengangguran berkontribusi terhadap peningkatan angka kejahatan.
Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia memang melimpah dan memberikan ketertarikan tersendiri kepada investor asing untuk mengeksplorasinya. Namun, hal itu justru membuat bangsa Indonesia itu sendiri terlihat bodoh karena tidak mampu mengelola bahkan menjadi pesuruh atas apa yang seharusnya menjadi milik kita.
Padahal "Indonesia sebagai pemain salah satu pemain global bisa mengambil keuntungan dari kondisi yang ada, yaitu dengan memosisikan diri dalam tatanan dunia yang baru. Asalkan, kata kuncinya adalah tetap menjaga kestabilan politik dan ekonomi seperti saat ini, sehingga Indonesia bisa memacu pertumbuhan ekonominya untuk menyamai negara-negara seperti China dan Korea Selatan," tandas George Friedman.
Menurut George Friedmen, negara-negara lain yang memiliki potensi menguasai kawasan di antaranya Jepang. "Negara ini memiliki kekuatan untuk menjadi mesin perekonomian di kawasan Asia. Sebab, selain industri manufakturnya, Jepang tidak seperti China, yang harus dibebani bagaimana caranya menghidupi penduduknya.


Pertahanan dan Keamanan

Konstelasi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan posisi diantara benua Asia dan Australia serta diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, menempatkan Indonesia menjadi daerah kepentingan bagi negara-negara dari berbagai kawasan.  Posisi strategis ini menyebabkan kondisi politik, ekonomi, dan keamanan ditingkat regional dan global menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kondisi Indonesia.  Dalam era globalisasi  abad ke 21 ini, perkembangan  lingkungan strategis regional dan global lebih menguat pengaruhnya terhadap kondisi nasional karena diterimanya nilai-nilai universal seperti perdagangan bebas,  demokratisasi,  serta hak asasi dan lingkungan hidup.
Eksistensi kepentingan negara-negara besar di kawasan ini mendorong terjalinnya hubungan  timbal balik yang erat antara permasalahan  dalam negeri dan luar negeri yang memiliki kepentingan bersama. Informasi  kejadian didalam negeri  dengan cepat menyebar  kesegala penjuru dunia, selanjutnya negara-negara lain akan memberikan responnya sesuai kepentingannya masing-masing.  Sebaliknya,  informasi kejadian di negara lain,  khususnya negara-negara besar dan negara -negara dikawasan ini,  dengan cepat mencapai seluruh wilayah,  dan mempengaruhi kondisi nasional
Demikian pula halnya dengan isu keamanan, ancaman yang berasal dari luar dan ancaman yang timbul  didalam negeri  selalu memiliki  keterkaitan dan saling mempengaruhi,  sehingga sulit untuk dapat dipisahkan.  Perbedaan hanya mungkin dilakukan dalam konteks bentuk dan organisasi ancaman,  sementara perbedaan berdasarkan sumber timbulnya ancaman,  sangat sulit ditentukan.   Berangkat dari kenyataan tersebut,  upaya pertahanan  tidak hanya mengacu pada isu keamanan tradisional,  yakni kemungkinan invasi  atau agresi dari negara lain, tetapi juga pada isu keamanan non-tradisional, yaitu setiap aksi yang mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah,  serta keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mencermati kecendrungan perkembangan lingkuntan strategis, ancaman invasi atau agresi militer negara lain  terhadap Indonesia diperkirakan kecil kemungkinannya . 
Upaya diplomasi, peran PBB, dan opini dunia internasional menjadi faktor yang akan mencegah, atau  sekurang-kurangnya  membatasi negara lain untuk menggunakan kekuatan bersenjatanya terhadap Indonesia.  Ancaman yang paling  mungkin dari luar negeri terhadap Indonesia adalah kejahatan yang terorganisasi,  dilakukan oleh aktor-aktor non-negara,  untuk memperoleh keuntungan dengan memanipulasi kondisi dalam negeri dan keterbatasan aparatur pemerintah.
Dinamika dan perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia  dalam kurun waktu tiga tahun sejak tahun 1998,  cukup memperihatinkan.  Dalam kurun waktu tersebut,  terjadi tiga kali pergantian kepemimpinan nasional yang menggambarkan lembaga kepemimpinan nasional yang rapuh dan tatanan politik yang belum mapan.  Lembaga supra dan infra  struktur politik masih mencari tatanan politik yang tepat,  mencari etika dan sistem politik Indonesia yang memenuhi kebutuhan.
Reformasi yang bertujuan untuk menegakkan kehidupan yang demokratis dan pemerintahan yang bersih dan baik, mendapat rintangan yang berat.  Jalan untuk mencapai tujuan reformasi bertambah panjang.  Semangat reformasi lambat laun mulai luntur,  penonjolan yang mengemuka hanya retorika dan euphoria reformasi.  Kebebasan menyampaikan pendapat acapkali keluar dari norma demokrasi,  tidak jarang berkembang dan menyimpang dalam bentuk keberingasan masa yang anarkhis.
Usaha sistematis kelompok penekan terus merongrong pemerintah, meenimbulkan kegamangan dan menyebabkan posisi pemerintahan tidak stabil. managemen keamanan nasional menjadi lemah, lambat laun menjadi tidak efektif dalam menegakkan stabilitas keamanan nasional sehingga berpengaruh terhadap kondisi keamanan nasional. 
Dalam konteks strategis, diperkirakan ancaman dan gangguan terhadap kepentingan pertahanan Indonesia di masa datang, meliputi :
·         Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara dan timbul di dalam negeri.
·         Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia terutama gerakan separatis bersenjata yang mengancam kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
·         Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras dan agama serta ideologi di luar Pancasila, baik berdiri sendiri maupun memiliki keterkaitan dengan kekuatan-kekuatan di luar negeri.
·         Konflik komunal,  kendatipun bersumber pada masalah sosial ekonomi, namun dapat berkembang menjadi konflik antar suku, agama maupun ras/keturunan dalam skala yang luas.
·         Kejahatan lintas negara,  seperti penyelundupan barang,  senjata, amunisi dan bahan peledak, penyelundupan manusia, narkoba, pencucian uang dan bentuk-bentuk kejahatan  terorganisasi lainnya.
·         Kegiatan  imigrasi gelap yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan maupun batu loncatan ke negara lain.
·         Gangguan keamanan laut seperti pembajakan dan perompakan, penangkapan ikan secara ilegal, pencemaran dan perusakan ekosistem.
·         Gangguan keamanan udara seperti pembajakan udara, pelanggaran wilayah udara,  dan terorisme melalui sarana transportasi udara.
·         Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, perambahan hutan ilegal, pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya.
·         Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.

______________________________________________________________________________

Simpulan dan Saran

Ada baiknya wawasan nusantara tidak lagi dilihat sebagai hafalan ketika ujian kewarganegaraan. Tetapi sebagai sebuah cerminan terhadap perlunya kita memahami lingkungan dan letak serta kondisi geografis Indonesia. Dikarenakan wilayah Indonesia dengan fakta geografisnya adalah wadah bagi kita untuk menuangkan berbagai ide demi menjawab tantangan saat ini dan di masa yang akan datang.
    Dalam hal menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa memiliki peranan yang cukup strategis dalam hal ini. Mahasiswa dapat melakukan hal-hal yang konkrit dalam menerapkan rasa cinta tanah air kepada masyarakat luas, antara lain adalah:
-  Tidak mudah terpengaruh dengan budaya asing sehingga melupakan budaya sendiri;
-  Selalu mengikuti upacara bendera;
-  Mempelajari sejarah bangsa;
-  Menghargai karya anak bangsa dengan cara menggunakan produk-produk dalam negeri;
-  Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi ataupun golongan;
-  Menghormati dan menghargai adanya perbedaan selama tidak mengganggu apa yang kita yakini;
-  Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan sekaligus mengharumkan nama bangsa.

2 komentar: